Kehamilan merupakan hasil alami dari hubungan seksual yang melibatkan sperma dan sel telur. Namun, tidak semua orang yang berhubungan intim siap untuk memiliki anak. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai cara mencegah kehamilan, terutama setelah berhubungan seksual. Artikel ini akan membahas tips dan metode yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seksual terjadi.
1. Menggunakan Kontrasepsi Darurat (Morning-After Pill)
Salah satu metode paling populer dan efektif untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual adalah kontrasepsi darurat, seperti pil morning-after. Pil ini bekerja dengan mencegah atau menunda ovulasi, sehingga sperma tidak dapat membuahi sel telur.
Terdapat dua jenis utama kontrasepsi darurat:
-
Levonorgestrel (Plan B One-Step atau Postinor) – Efektif jika dikonsumsi dalam waktu 72 jam (3 hari) setelah berhubungan.
-
Ulipristal Acetate (Ella) – Dapat bekerja hingga 5 hari setelah hubungan seksual dan umumnya lebih efektif dibandingkan levonorgestrel.
Semakin cepat pil dikonsumsi setelah hubungan, semakin tinggi efektivitasnya.
2. Menggunakan IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Jika ingin pilihan kontrasepsi darurat jangka panjang, IUD tembaga bisa menjadi solusi. Alat ini bisa dipasang hingga 5 hari setelah hubungan seksual tanpa pengaman dan memiliki efektivitas lebih dari 99%. Selain mencegah kehamilan saat itu juga, IUD bisa digunakan hingga 10 tahun sebagai kontrasepsi rutin.
Namun, pemasangan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.
3. Cuci Vagina Tidak Mencegah Kehamilan
Banyak mitos menyebut bahwa membilas atau mencuci vagina setelah berhubungan dapat mencegah kehamilan. Ini tidak benar. Setelah ejakulasi, sperma bisa dengan cepat masuk ke dalam rahim dalam hitungan menit. Mencuci vagina tidak akan menghilangkan sperma yang telah bergerak menuju saluran reproduksi.
4. Ejakulasi di Luar Tidak Selalu Efektif
Metode “withdrawal” atau ejakulasi di luar vagina sering di gunakan, tetapi efektivitasnya tergolong rendah. Banyak pria kesulitan mengontrol waktu ejakulasi, dan cairan pra-ejakulasi (pre-cum) kadang mengandung sperma yang cukup untuk menyebabkan kehamilan. Oleh karena itu, metode ini tidak bisa di andalkan jika ingin benar-benar mencegah kehamilan.
5. Pantau Masa Subur
Memahami siklus menstruasi dan mengenali masa subur bisa membantu menghindari kehamilan. Wanita paling subur sekitar 5 hari sebelum dan saat ovulasi (umumnya pertengahan siklus menstruasi). Menghindari hubungan seksual tanpa pengaman pada periode ini bisa menurunkan risiko kehamilan, meskipun tidak 100% aman karena ovulasi bisa berubah karena stres, pola makan, atau gangguan hormon.
6. Konsultasi dengan Tenaga Medis
Jika kamu aktif secara seksual dan tidak menginginkan kehamilan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau bidan tentang pilihan kontrasepsi yang sesuai. Terdapat banyak metode kontrasepsi yang bisa di gunakan secara rutin, seperti:
-
Pil KB
-
Suntik KB
-
Implan
-
Kondom
-
IUD
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, tergantung pada gaya hidup, kondisi kesehatan, dan preferensi pribadi.
Baca juga: Tips dan Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Seksual
Mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual bisa di lakukan dengan beberapa cara, mulai dari kontrasepsi darurat seperti pil morning-after dan IUD, hingga pemantauan masa subur. Penting untuk bertindak cepat dan tepat, karena efektivitas metode akan menurun seiring waktu. Selain itu, edukasi seksual dan akses ke layanan kesehatan reproduksi juga menjadi faktor kunci dalam perencanaan kehamilan yang aman dan sehat.
Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Jika kamu tidak siap untuk hamil, selalu rencanakan terlebih dahulu sebelum berhubungan seksual, dan pilih metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.